Desain adalah sebuah proses dalam menciptakan objek baru demi mencapai tujuan tertentu. Dalam mendesain perlu diperhatikan beberapa aspek pentingnya, yaitu meliputi :
- · Fungsi : Desain harus memenuhi fungsi atau tujuan tertentu. Ini berarti mengidentifikasi apa yang perlu dicapai oleh produk atau proyek yang sedang dirancang dan membuat rencana yang sesuai untuk mencapainya.
- · Estetika : Aspek estetika dalam desain berkaitan dengan penampilan visual dan daya tarik dari suatu produk atau konsep. Ini mencakup elemen-elemen seperti warna, bentuk, tekstur, dan komposisi yang digunakan dalam desain.
- · Keamanan : Dalam beberapa konteks, seperti desain produk, keamanan adalah aspek kunci yang harus dipertimbangkan. Ini termasuk memastikan produk tidak menyebabkan bahaya bagi pengguna.
- · Efisiensi : Desain sering kali mencakup upaya untuk membuat produk atau proses lebih efisien, yang dapat menghemat waktu, energi, atau sumber daya.
- · Keberlanjutan : Desain yang berkelanjutan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial produk atau proyek dalam siklus hidupnya. Ini mencakup pemilihan bahan, metode produksi, dan pemikiran tentang akhir masa pakai produk.
- · Kreativitas : Desain seringkali melibatkan unsur kreativitas dalam merancang solusi yang unik dan inovatif untuk masalah atau tugas yang diberikan.
Selain itu, dalam prosesnya desain dapat dikatakan terdiri
dari tujuh tahapan, mulai dari mendefinisikan, meneliti, membuat ide, membuat
prototipe, memilih, mengimplementasikan, dan mempelajari. Masing – masing dari
itu memerlukan design thinking, yang dimana design thinking itu sendiri
merupakan sebuah metode dalam memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan
kebutuhan pengguna dan penggunaan kreativitas untuk merancang solusi yang lebih
baik.
Design thinking begitu popular dikalangan pekerja kreatif
karena metode ini sangat efektif dalam menghadapi tantangan inovatif. Selain
itu, design thinking memacu kreativitas dengan memberikan ruang bagi ide-ide
inovatif yang seringkali muncul dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kolaborasi
antar-disiplin yang ditekankan dalam design thinking memungkinkan pekerja
kreatif untuk bekerja bersama dengan individu dari berbagai latar belakang,
menggabungkan pengetahuan dan keahlian mereka untuk menciptakan solusi yang
lebih efektif. Selain itu, design thinking memberikan alat yang efektif untuk
mengatasi masalah-masalah yang kompleks dengan pendekatan terstruktur yang
berorientasi pada pemahaman manusia. Fleksibilitas dari metode ini juga
memungkinkan pekerja kreatif untuk menerapkan prinsip-prinsip design thinking
dalam berbagai konteks pekerjaan mereka, termasuk dalam pengembangan produk,
layanan, atau bahkan pemecahan masalah sehari-hari. Semua ini menjadikan design
thinking sebagai alat yang sangat berharga bagi pekerja kreatif dalam
menciptakan inovasi yang relevan dan bermakna.
Comments
Post a Comment